Akhirnya jajaran POLRI berhasil menewaskan BURONAN yang selama ini paling dicari POLRI yakni NOORDIN M TOP dalam baku tembak yang terjadi di Mojosongo Solo Kamis dinihari.Dalang sejumlah aksi terorisme itu tewas diberondong timah panas tim Densus 88 dalam penyergapan sebuah rumah di Kampung Kepoh Sari RT 03/RW 11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.Hal tersebut juga di ungkapkan Kapolri, Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri, saat jumpa pers di MABES POLRI Kamis.Keberhasilan Indonesia membunuh Noordin M Top dalam baku tembak di Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/9), digambarkan media Australia sebagai "kemenangan besar" Polri. Namun, kematian gembong teroris asal Malaysia itu tidak kemudian membebaskan negeri itu dari bahaya terorisme.Agustus lalu, Noordin M Top sempat dilaporkan tewas dalam penyerbuan Densus 88 Polri ke sebuah rumah di Dusun Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Namun, laporan spekulatif berbagai media Indonesia dan dunia itu kemudian diluruskan Polri berdasarkan hasil tes DNA.
Akhir perburuan Noordin berawal dari penangkapan dua orang anggota Kelompok Urwah dan Aji. Pukul 11.30, petugas menangkap Rohmad Puji Prabowo alias Bejo di Pasar Gading, Solo. Rohmad pun diinterograsi, dan dari sini, petugas menangkap Supono alias Kedu pukul 15.00. "Interograsi berjalan di lapangan dan Alhamdulillah, dua orang ini memberi petunjuk, di Kampung Kahuripan ada beberapa orang pelaku teror yang ada di sana. Rumah itu adalah rumahnya Susilo alias Adib," ujar Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Kemudian, lanjut dia, pukul 23.30 petugas mengevakuasi masyarakat sekitar rumah itu. Setengah jam kemudian, pukul 12.00, petugas mencoba mendobrak pintu. Namun, petugas langsung disambut dengan tembakan. Mereka pun mundur dan meminta lima orang yang berada di dalam rumah itu untuk menyerahkan diri. Namun, hal itu tetap disambut dengan berondong tembakan yang diikuti teriakan heroik. Petugas tak mau ambil risiko dan melakukan perlawanan.
"Mereka tetap tidak mau menyerahkan diri. Ada sepeda motor di rumah tersebut, karena terkena tembakan, akhirnya meledak. Mereka berusaha mengamankan diri di kamar mandi. Anak-anak lalu melakukan breaking wall," ujarnya. Beberapa saat kemudian, pada Kamis pagi, kelima orang di dalam rumah itu berhasil dilumpuhkan.
Saat mengevakuasi tersangka dan diperkuat dengan hasil forensik, polisi mengetahui identitas kelima tersangka. "Alhamdulillah, Bagus Budi Pranoto alias Urwah, pelaku pengeboman Kedubes Australia yang pernah dihukum tujuh tahun dan empat tahun hukuman percobaan sekaligus orang yang mempersiapkan bom di Jatiasih, bisa dilumpuhkan. Dia pernah diketahui di Solo, tapi karena pemberitaan media, dia lepas. Satu korban tewas Urwah ini merupakan ahli pembuat bom. Ini yang melegakan kita salah satunya," ucapnya.
Lalu, ada Hadi Susilo sang penyewa rumah tersebut. Dia juga dievakuasi dalam keadaan tewas. Petugas juga menemukan murid langsung dr Azhari, Aryo Sudarso alias Aji. Sementara itu, korban yang selamat adalah istri Susilo, Munawaroh. Wanita yang sedang hamil itu telah dievakuasi ke RS Kramat Jati Polri karena mengalami luka tembak.
"Terakhir, telah kami periksa dari data antemortem dan sidik jari yang dikirim dari PDRM Police Diraja Malaysia, alhamdulillah dengan kebesaran Allah, dari minimal 11 titik kesamaan pada masing-masing jari, kami menemukan 14 titik kesamaan yang bisa dipertanggungjawabkan. Ke-14 titik ini identik dengan DPO yang kita jadikan target. Dia adalah Noordin M Top," kata Kapolri. Namun, lanjut dia, ini bukanlah akhir dari perburuan Polri. Sebab, masih ada teroris lain yang berkeliaran di luar
sumber:KOMPAS , VIVANEWS
1 komentar:
akhirnya......
Posting Komentar
Kalau Berkunjung Jangan Lupa Komentarnya ya!!!Terimakasih.